oleh: DR. Nisk Sedubun, M. Th
Agama dan Magi
1. Pengertian
a. Agama adalah
sikap iman (percaya) manusia kepada hakekat
tertinggi :
i.
Menaungi
hidup
ii.
Kebergantungan
1. Yang
melahirkan sikap batin khusus
2. Relasi khas
iii.
Sifat
percayanya permanen, abadi, kekal seumur hidup
b. Magi adalah
percaya kepada suatu peristiwa/kekuatan supranatural atau keajaiban
i.
Sifatnya
darurat/sesaat
ii.
Bentuknya
: bermacam-macam
2. Jenis-Jenis
Magi
a. Magi putih
(white magic), dipahami sebagai penolong dalam berbuat baik
i.
Pele
badan, atau penangkal bala,
ii.
Kekebalan,
iii.
Perlindungan
dari bahaya dan bencana
iv.
Mantra
keberhasilan
b. Magi hitam
(black magic), dipakai untuk menyusahkan orang
i.
Pakatang,
ii.
Doti
iii.
Suanggi
3. Hubungan Agama
dan Magi
a. Hubungan kooperativ,
i.
Agama
meyakini dan seakan dikuatkan oleh kekuatan magis
ii.
Contoh
doa diikuti dengan shamanisme/okultisme/tukang berobat
b. Hubungan konfrontatif,
i.
Agama
melihat magi sebagai produk iblis, setan, kafir
ii.
Tidak
Kristiani dan mutlak ditolak
c. Hubungan kompetitv,
i.
Agama
bersaing dengan magi untuk menyatakan kekuatannya
ii.
Contoh
:
1. Sasi Gereja
dan sasi adat
2. Doa di Gereja
dan ritual adat
3. Pustaka :
-
R.
Soebagya, Agama dan Alam Kerohanian Asli
di Indonesia, Cipta Loka Caraka, Jakarta 1979
-
-
Harun
Hadiwijono, Religi Suku Murba di
Indonesia, BPK, Jakarta 2009
-
,, , Agama Hindu dan Budha, BPK, Jakarta 2010
RITUAL
INISIASI
Arti
-
Latin;
initium: masuk ke dalam;
o
Tengelam
o
Masuk
ke dalam
o
Diberi
isi
§ Dibaptis/sidi
§ Sunat
§ Cukup rambut
§ Siram kaki
§ Didewasakan
-
Artinya:
o
Diterima
dalam komunitas
o
Menjadi
bagian erat adat/hukum
Makna:
-
Simbolik,
o
Pendewasaan
§ Perkasa
(laki-laki)
§ Dewasa
(laki-laki & perempuan)
-
Isi/legal
status
o
Diterima
dalam komunitas
o
Dapat
membenahi diri dengan tata Hukum yang ada.
Praktek
-
Ritual
o
Pemimpin
upacara
o
Ajang
§ Diisolasi
§ Dipulihkan
§ Masuk upacara
o
Sarana
upacara
§ Kain,
§ Lenso adat
§ Dupa
§ Hewan
§ Jimat
§ Sirih
§ Pinang
§ Koin
o
Bentuk
Upacara
§ Dimandikan
§ Dipercik
§ Ditiup
§ Disumbur
§ Digosok darah
o
Pembaruan/penguatan
§ Penguatan
komunitas
§ Pemaknaan
komunitas
o
Lokasi/tempat
ritual
§ Tanjung
§ Gunung
§ Sumur tua
§ Goa
§ Kampung lama
§ Batu pamali
§ Dll
-
Legal
status
o
Ditahbiskan,
o
Dilantik
-
Media:
o
Air
o
Darah
o
Ukupan
Sanksi
-
Tidak
penuhi
o
Penyebab
bala
o
Pembawa
duka
o
Sanksi berat
§ Ekskomunikasi
§ Diusir dari
komuniitas
-
Penuhi
tanpa pembaruan
o
Diberi
sanksi adat
§ Tidak boleh berpartisipasi
dalam acara adat
·
Tidak
diberkati oleh kepala adat
·
Dilarang
ikut acara adat terkait
Inti
INISIASI: PENGAKUAN STATUS
Konsep
Ketuhanan
Konsep
Ketuhanan
a. Dualisme
1. Pengertian. Faham
yang meyakini bahwa alam semesta ini terdiri dari dua bagian :
a. Atas – bawah
b. Tinggi –
rendah
c. Darat – laut
(Maluku)
d. Laki2 –
perempuan
e. Dewa – dewi
f.
Langit
– bumi
2. Sifat
a. Dua-duanya punya
peran berbeda dan tidak bisa dipertemukan.
b. Ilmu atau upaya
memahaminya disebut kosmologi atau
upaya mencari keseimbangan supaya jangan keduanya marah atau murka dan membawa
petaka bagi manusia. Tanda-tanda salah satu dari dua bagian alam itu murka
adalah terjadi bencana;
i.
Banjir
ii.
Kekeringan
iii.
Gunung
meletus
iv.
Wabah
penyakit
v.
Kematian
c. Untuk itu
dibuatlah ritual tertentu untuk mendapatkan keseimbangan, harmoni:
i.
Sesajen,
ii.
Pesta
kebun baru,
iii.
Natsar
adat
d. Keseimbangan
atau harmoni dilaksanakan dalam bentuk ritual, bukan untuk menyatukan. Tetapi
untuk mempertemukan.
e. Penghubungnya
disebut :
i.
Tuan
tanah, mauweng
ii.
Kepala
adat
iii.
Leb
(kepala adat Kei)
b. Ketuhanan
menurut
1. Agama Hindu
a. Percaya kepada
beberapa dewa
i.
Brahmana (agama)
ii.
Wishnu (kehidupan diberkati)
iii.
Siwa
(hukuman)
b. Melakukan persembahyangan
dengan ritual khusus
c. Patung, arca
atau dewa-dewi adalah simbolisme figure atau tokoh yang dihormati
d. Sifatnya :
i.
Polities
(banyak dewa)
ii.
Artistic
(indah, semarak)
iii.
Khusuk
2. Agama Budha
a. Percaya kepada
Budha
b. Menjadi Bodisatwa, berusaha melakukan
pengabdian sampai mencapainya
i.
Contoh
pemeliharaan alam lebih berhasil di komunitas ini (Ker. Bhutan)
ii.
Sisi
kelambatan penetrasi IPTEK.
c. Melakukan
persembahyangan dengan ritual khusus
d. Sifatnya
i.
Artistic
(indah, semarak)
ii.
Khusuk
3. Agama Suku
a. Percaya kepada
benda-benda alam
i.
Langit
1. Bulan,
2. Bintang
3. Matahari
4. Mata angin
ii.
Bumi
1. Pohon besar
2. Batu
besar/khas
3. Kolam air
4. Tanjung
tertentu
iii.
Hewan
1. Ular
2. Babi
3. Kera
4. Burung
b. Persembahyangan
dengan ritual khusus
c. Sifatnya :
i.
Rahasia
1. Di hutan
2. Di gunung
3. Pada malam
4. Diikuti
anggota komunitasnya saja (eksklusif
ii.
Terbuka
1. Di muka umum
2. Diikuti
masyarakat
Keselamatan
Keselamatan menurut
A. Agama Hindu
a. Pendeta Hindu
disebut Pandita
b. Konsep
Keselamatan dipahami dengan :
i.
Menaati
Hukum dalam Kitab Suci Weda
1. (wid=tahu)
2. Weda adalah
wahyu Dewa. Weda Samhita =
pengumpulan Kitab Weda
3. Berisi rumusan
mantra-mantra
4. Isi
kepercayaan menurut kitab Weda Samhita Ada
2 zat yang lebih tingi dari manusia
a. Para Dewa
i.
Dewa-dewa
ini = penolong manusia
ii.
Dewa-dewa
langit
iii.
Dewa-dewa
bumi
b. Roh-roh jahat terdiri
dari dua golongan ;
i.
Tinggi
martabatnya
1. Musuh para
Dewa
ii.
Roh-roh
yang rendah martabatnya
5. Manusia bisa
melindungi diri dan melawan roh-roh jahat
a. Dengan
melaksanakan berbagai upacara/ritual
b. Upacara-upacara
itu tertuju kepada para Dewa
c. Para dewa
membantu manusia melawan roh jahat.
i.
Supaya
mendapat kemurahan dewa
ii.
Terhindar
permusuhan dengan roh jahat
iii.
Memuja
para leluhur
ii.
Manusia
yang melanggar Weda
1. Akan terkena Hukum
Karma atau hukuman sumpahan berupa:
a. Sakit, gagal,
sampai mati
c. Sifatnya :
ditentukan (terjadwal).
d. Inti :
keselamatan berarti melaksanakan ritual kepada para Dewa
B. Agama Budha
a. Pendeta Budha
disebut Biksu
b. Konsep Pokok
Ajaran Budha adalah Dharma atau
Dhamma, yaitu 4 Kebenaran yang mulia = empat aryastyani, yaitu :
i.
Dukha =
penderitaan. Hidup adalah (penuh dengan) derita
ii.
Samudaya = sebab.
Penderitaan adalah sebab.
iii.
Nirodha = pemadaman/jalan
kelepasan. Pemadaman/jalan kelepasan hidup yang sengsara terjadi lewat
(pemadaman keinginan)
1. Penghapusan
keinginan secara sempurna
2. Pembuangan
keinginan itu
3. Penyangkalan
terhadapnya
4. Pemisahan diri
darinya
5. Tidak memberi
tempat kepadanya.
iv.
Marga = kelepasan. Ada
8 jalan pemadaman penderitaan/kelepasan.
1. Percaya yang
benar
2. Maksud yang
benar
3. Kata-kata yang
benar
4. Perbuatan yang
benar
5. Hidup yang
benar
6. Usaha yang
benar
7. Ingatan yang
benar
8. Semadi yang
benar
Catatan : 8
bagian ini terdiri dari 3 bagian besar, yaitu :
1. Sraddha atau Iman, (1) percaya yang benar.
2. Sila (2-7), (2) maksud yang benar, (3)
kata-kata yang benar, (4) perbuatan yang benar, (5) hidup yang benar, (6) usaha
yang benar dan (7) ingatan yang benar.
3. Semadi (8)
4. Sraddha/iman atau percaya yang benar dan
menyerahkan diri kepada dharma
membawa manusia kepada kelepasan.
5. Sila perlu dijalani untuk melaksanakan semadi.
c. Sifat. Pokok
ajaran Budha bahwa hidup adalah menderita.
i.
Karena
derita itu Budha menjelma ke dunia.
ii.
Penderitaan
disebabkan oleh kehausan (ada 12
pokok permulaannya)
iii.
Segala
macam kerugian jasmani dan rohani adalah menderita.
iv.
Tidak
ada kesenangan yang kekal
v.
Kesenangan
itu sendiri adalah penderitaan, sebab
1. Kesenangan itu
berada di luar diri manusia
2. Orang takut
kehilangannya
d. Inti : selamat
berarti menjalani 4 Kebenaran yang mulia = empat aryastyani, yang berinti pada dukha, samudaya, nirodha dan marga.
C. Agama Suku
a. Penghubung
agama suku
i.
Tuan
tanah, mauweng, maueng, leb (kei)
ii.
Kepala
adat
iii.
Raja.
b. Konsep.
Keselamatan dari murka roh leluhur diwakilkan dalam bentuk kuasa alam atas dan kuasa alam bawah
atau kosmologi. Jadi, manusia harus :
i.
Menjaga
keseimbangan di antara alam atas dan alam bawah
ii.
Menjaga
harmoni
iii.
Upaya
menjaganya dengan melakukan ritual
c. Sifat.
i.
Ritual
adalah inti menjaga keseimbangan menuju hidup yang selamat.
ii.
Mengikat.
Artinya, kontinyu dan tertata.
d. Inti.
Penawaran murka adalah ingat ritus ritual.
Ambon, May 20, 2013
Ritual
Kurban
A.
Pengertian
·
Ritus
atau upacara adat adalah
o
Kelakuan
§
budi, dan
§
daya
o
Simbolis
§
Tanda-tanda
benda:
·
batu,
·
kayu,
·
uang
dll
·
Untuk
memulihkan tata alam
o
Dualisme:
§
atas-bawah,
§
turun-naik,
§
darat-laut,
§
dewa-dewi
·
Untuk
menempatkan manusia di dalamnya.
B.
Tujuan
·
Untuk
menjaga keseimbangan alam
·
Memelihara
kesucian negeri
·
Selamat
dari berbagai bencana :
o
wabah
penyakit,
o
Banjir,
o
Kekeringan,
o
Kematian
dll
C. Penghubung :
·
Tuan
tanah/mauweng
·
Kepala
adat
·
Raja
·
Leb (Kei)
D. Wadah/Lokasi :
·
Pohon
besar
·
Batu
besar
·
Tanjung
·
Kolam
air
E. Materi
simbolis
·
Tali
·
Batu
·
Sirih
·
Pinang
·
Tembakau
·
Uang
logam-koin
·
Darah
hewan
F. Kegiatan :
·
Yang
punya kaul mendatangi Tuan tanah/kepala adat/Raja/leb menyampaikan
maksud ritus kurban atau natsar adatnya
·
Tuan
tanah/kepala adat/Raja/leb menerima dan menyampaikan syarat
o
Kesepakatan mahar
o
Kesepakatan lain
§ Tabu tertentu :
waktu,
makanan,
berpakaian, dll
·
Tuan
tanah/kepala adat/Raja/leb menyampaikan ritus kurban atau natsar
adat
o
Di lokasi awal
§ Rafal/mantra awal
§ Berjalan ke lokasi ritus korban
o
Di lokasi ritus
korban
§ Rafal/mantra penyajian
§ Penyajian materi simbolis kurban
Di atas,
disisipkan di celah,
digantung
ditanam, dll
·
Dll
G. Sifatnya
rahasia
·
Waktu
;
o
Malam
o
Sunyi,
dll
·
Tempat
:
o
Tersembunyi
o
Sepi
o
Angker,
dll
H. Hubungannya
dengan Agama
·
Hindu
o
Percaya
kepada isi Kebenaran dalam kitab Weda
o
Ritual
kepada
§ Dewa Brahma
§ Dewa Wisnu
§ Dewa Siwa
o
Maksud
dan bahan tertentu
o
Ritual
kepada Dewa
o
Hindari
ancaman Roh Jahat
·
Budda
o
Laksanakan
Dharma; empat kebenaran yang termulia
§ Dukha
§ Samudaya
§ Nirodha
§ Marga
·
Suku
o
Ritual
dilaksanakan untuk
§ Menjaga
harmoni atau keseimbangan alam
§ Penyucian
negeri dari hal-hal buruk
§ Keselamatan
manusia dalam negeri bersangkutan
o
Waktu
§ Kontinyu
§ Konsisten
§ khusuk
Doa
dan Meditasi
Doa:
-
Hindu,
Budda & Suku-K:
o
Ritual
tertentu
o
Bahan
tertentu
o
Bikhu
dan Biksu, mauweng-tuan tanah
o
Rapal
doa
-
Praktek
Doa
o
Pembakaran
dupa
§ Buddha, awal
ritual
§ Hindu,
situasional
§ Suku-K, jarang.
o
Pemberian
sesajen, natsar adat
§ Variasi bahan
§ Tergantung
maksud
o
Penciptaan
suasana hening
§ Wajib convenience, persuade (meyakinkan)
§ Isolasi
lingkungan
-
Manfaa
Doa
o
Penyucian
o
Pencerahan
diri
o
Pemujaan
o
Keselamatan
pribadi dan umat
Meditasi:
-
Hindu
o
Situasional
o
Dituntun
Bikhu
§ Pribadi
§ Umat
-
Budha
o
Wajib
terstruktur
o
Klimaks
Dharma dengan 4 Kewajiban
§
Dukha =
penderitaan. Hidup adalah (penuh dengan) derita
§
Samudaya = sebab.
Penderitaan adalah sebab.
§
Nirodha =
pemadaman/jalan kelepasan. Pemadaman/jalan kelepasan hidup yang sengsara
terjadi lewat (pemadaman keinginan)
§
Marga = kelepasan.
Ada 8 jalan pemadaman penderitaan/kelepasan.
·
Semadi/semedi yang benar
-
Suku-K
o
Situasional
Tidak ada komentar:
Posting Komentar