Tatap Muka ke-6
Keselamatan
menurut
A.
Agama Hindu
a.
Pendeta Hindu
disebut Pandita
b.
Konsep
Keselamatan dipahami dengan :
i.
Menaati Hukum
dalam Kitab Suci Weda
1.
(wid=tahu)
2.
Weda adalah wahyu
Dewa. Weda Samhita = pengumpulan Kitab Weda
3.
Berisi rumusan mantra-mantra
4.
Isi kepercayaan
menurut kitab Weda Samhita Ada 2 zat
yang lebih tingi dari manusia
a.
Para Dewa
i.
Dewa-dewa ini = penolong
manusia
ii.
Dewa-dewa langit
iii.
Dewa-dewa bumi
b.
Roh-roh jahat terdiri
dari dua golongan ;
i.
Tinggi
martabatnya
1.
Musuh para Dewa
ii.
Roh-roh yang rendah
martabatnya
5.
Manusia bisa
melindungi diri dan melawan roh-roh jahat
a.
Dengan
melaksanakan berbagai upacara/ritual
b.
Upacara-upacara
itu tertuju kepada para Dewa
c.
Para dewa
membantu manusia melawan roh jahat.
i.
Supaya mendapat
kemurahan dewa
ii.
Terhindar
permusuhan dengan roh jahat
iii.
Memuja para
leluhur
ii.
Manusia yang
melanggar Weda
1.
Akan terkena Hukum
Karma atau hukuman sumpahan berupa ;
a.
Sakit, gagal,
sampai mati
c.
Sifatnya :
ditentukan (terjadwal).
d.
Inti :
keselamatan berarti melaksanakan ritual kepada para Dewa
B.
Agama Budha
a.
Pendeta Budha
disebut Biksu
b.
Konsep Pokok
Ajaran Budha adalah Dharma atau Dhamma, yaitu 4 Kebenaran yang mulia = empat aryastyani, yaitu :
i.
Dukha = penderitaan. Hidup adalah (penuh dengan) derita
ii.
Samudaya = sebab. Penderitaan adalah sebab.
iii.
Nirodha = pemadaman/jalan kelepasan. Pemadaman/jalan
kelepasan hidup yang sengsara terjadi lewat (pemadaman keinginan)
1.
Penghapusan
keinginan secara sempurna
2.
Pembuangan
keinginan itu
3.
Penyangkalan
terhadapnya
4.
Pemisahan diri
darinya
5.
Tidak memberi
tempat kepadanya.
iv.
Marga = kelepasan. Ada 8 jalan pemadaman
penderitaan/kelepasan.
1.
Percaya yang
benar
2.
Maksud yang benar
3.
Kata-kata yang
benar
4.
Perbuatan yang
benar
5.
Hidup yang benar
6.
Usaha yang benar
7.
Ingatan yang
benar
8.
Semadi/semedi yang benar
Catatan : margga dengan 8 bagian ini terdiri dari 3 bagian besar,
yaitu :
1.
Sraddha atau Iman, (1)
percaya yang benar.
2.
Sila (2-7),
(2) maksud yang benar, (3) kata-kata yang benar, (4) perbuatan yang benar, (5)
hidup yang benar, (6) usaha yang benar dan (7) ingatan yang benar.
3.
Semadi (8)
4.
Sraddha/iman atau
percaya yang benar dan menyerahkan diri kepada dharma membawa manusia kepada kelepasan.
5.
Sila perlu
dijalani untuk melaksanakan semadi.
c.
Sifat. Pokok
ajaran Budha bahwa hidup adalah menderita.
i.
Karena derita itu
Budha menjelma ke dunia.
ii.
Penderitaan
disebabkan oleh kehausan (ada 12
pokok permulaannya)
iii.
Segala macam
kerugian jasmani dan rohani adalah menderita.
iv.
Tidak ada
kesenangan yang kekal
v.
Kesenangan itu
sendiri adalah penderitaan, sebab
1.
Kesenangan itu
berada di luar diri manusia
2.
Orang takut
kehilangannya
d.
Inti : selamat
berarti menjalani 4 Kebenaran yang mulia = empat aryastyani, yang berinti pada dukha, samudaya, nirodha dan marga.
Pustaka : Harun Hadiwijono, Agama Hindu dan Buddha, BPK, Jakarta
2010
C.
Agama Suku
a.
Penghubung agama
suku
i.
Tuan tanah,
mauweng, maueng, leb (kei)
ii.
Kepala adat
iii.
Raja.
b.
Konsep.
Keselamatan dari murka roh leluhur diwakilkan dalam bentuk kuasa alam atas dan kuasa alam bawah
atau kosmologi. Jadi, manusia harus :
i.
Menjaga keseimbangan
di antara alam atas dan alam bawah
ii.
Menjaga harmoni
iii.
Upaya menjaganya
dengan melakukan ritual
c.
Sifat.
i.
Ritual adalah
inti menjaga keseimbangan menuju hidup yang selamat.
ii.
Mengikat.
Artinya, kontinyu dan tertata.
d.
Inti. Penawaran
murka adalah ingat ritus ritual.
Presentase Kelompok-3
(April 29, 2015)
1.
Jack Ratunara
2.
Ivan Tuhumury
3.
Rina Tuparia
4.
Novita
Tahapary
5.
Chris Nussy
|
Kelompok 3, B (5/15/2015
4:12:42 PM)
1.
Ros Rahayaan 7. Meify Lawalata
2.
Ira Salawaney 8.Marcel Lepertery
3.
Jerry Alfons 9. Ard Waefitu
4.
Sanny Nirahua
5.
Aldrin Yoseph
6.
Nona Meturan
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar