0leh : Pdt. N. Sedubun
PENDAHULUAN
Misiologi terdiri dari dua kata, yaitu : misi dan logia atau logos. Kata bahasa Indonesia misi
berasal dari kata Latin missio
yang berarti perutusan. Kata
missio berasal dari kata kerja mittere (mitto, missi, missum)
denganbeberapa pengertian mengutus, mengirim, membiarkan
pergi, melepaskan pergi, dll (Woga
2002:13-15). Dalam bahasa Yunani, dikenal kata apostolein, berarti pengutusan.
Dari kata itu dikenal luas kata apostolos artinya orang yang diutus, murid atau rasul. Dalam bahasa Inggris dikenal kata mission dan bahasa Belanda dikenal kata missie (de
Kuiper 1968:9-11).
Kata logia atau logos berarti
ilmu. Dengan demikian, kata misiologi berarti ilmu tentang perutusan atau dalam bahasa pelayanan Gereja, disebut teologi
mengenai perutusan. Tugas perutusan atau pelayanan perutusan sering disebut sebagai tugas Pekabaran Injil. Hakekat perutusan Gereja secara singkat
disebut Pekabaran Injil,
atau PI. Untuk kepentingan Kegiatan ini, sebaiknya disebut PI.Tujuan pekabaran
Injil menurut G. Voetius adalah untuk pertobatan orang kafir, penanaman dan pertumbuhan
Gereja/Jemaat dan pernyataan kemuliaan dan kasih karunia
Ilahi (de
Kuiper 1968:45). G. Warneck mengatakan PI adalah usaha
penanaman dan pengorganisasian Gereja di antara orang yang bukan Kristen (de Kuiper 1968:75).
MISIOLOGI DAN PELAYANAN GEREJA
Dari pengertian misiologi di atas, tekanan yang berkaitan dengan pelayanan Gereja terpusat pada pemahaman tentang perutusan dan pelaksanaan dari apa isi panggilan atas perutusan itu. PI sangat berkait dengan
dua unsur penting itu. Untuk lebih jauh kita menjelajah tentang PI, ada baiknya
kita mendalami beberapa pokok penting tentang :
1.
Subyek PI dan Obyek PI
Subyek PI
adalah umat Kristen pribadi (Personal Church) atau umat Kristen sebagai persekutuan orang percaya (Communal
Church). Mereka membawa message atau Kabar Sukacita,
yang menyelamatkan
dari TRITUNGGAL ALLAH, yaitu : ALLAH BAPA, TUHAN YESUS KRISTUS dan ROH KUDUS,
kepada orang yang belum percaya, miskin, lemah dan menderita. Di sini
ditegaskan bahwa umat atau gereja adalah alat dari Sang
Pemberi mandat PI yaitu TRI TUNGGAL ALLAH. Gereja membawa berita keselamatan
itu kepada Obyek PI yaitu orang
yang belum percaya, miskin, lemah dan menderita; bahkan Obyek PI bukan hanya manusia, tetapi seluruh
ciptaan Tuhan yang tertindas dan menderita
2.
PI dan Pelayanan
PI adalah jiwa dan nafas Gereja.
Ia mengisi koinonia, diakonia dan marturia. Untuk konteks GPM, PI mengisi Caturpanggilan GPM yaitu : koinonia, diakonia, marturia dan ekonomia (PIP-RIPP GPM 2000-2015).
3.
Beberapa Caraber-PI
-
Kesaksian perorangan, personal
witness. Ia menjadi penting dalam memahami panggilan
dan tanggungjawab seorang warga Gereja di mana dan kapan saja ia berada. Di
sini diri sendiri menjadi cermin hidup bagi orang lain (1 Kor 2:4; 4:20; Matius 10:16, dst). Untuk itu,
pertanyaan mendasar sebelum seseorang menjadi utusan untuk ber-PI, adalah apakah dirinya
sudah layak untuk tugas yang mulia
dari TUHAN itu. Jika belum, maka upaya berikut adalah
bagaimana supaya menjadi layak.
-
Jemaat misioner. Di sini perandan
fungsi Gereja sebagai keluarga ALLAH (familia Dei), umat ALLAH (laou tou Theou) menuntut tanggung jawab komunal untuk bersama-sama hidup dan
menghidupkan PI bagi kemuliaan TUHAN, sampai IA datang kembali.
-
Dialog. Cara ini penting dipegang
ketika Gereja mesti hidup dan berada dalam konteks keragaman hidup : agama,
suku, bahasa, budaya, cara pandang dan berbagai perbedaan lainnya. Dalam
dialog, Gereja memandang perbedaan sebagai respectful subject, subyek yang mesti dihormati, yang setara dengan dirinya.Sebab, Gereja
bukan satu-satunya kebenaran yang ada di dunia. Ia ada dan berjuang memancarkan
cahaya kebenaran TUHAN dengan kekuatan ROH KUDUS dari TUHAN-nya. Darisitu ia
bisa mendemonstrasikan karya keselamatan TUHAN bagi yang menerimanya.
4.
Sasaran PI
-
Sasaran eksternal : kelompok di
luar Gereja :orang yang belum percaya, miskin, lemah dan menderita
-
Sasaran internal : kelompok di
dalam Gereja : orang percaya,
miskin, lemah
dan menderita
5.
Media PI : Gereja, kebudayaan,
masyarakat
-
Gereja
o
Konsep-konsep teologi tentang
gelar-gelar dalam Alkitab : ALLAH, KRISTUS, TUHAN, YANG DIURAPI, dll
o
Konsep-konsep teologi kontekstual
o
Konsep teologi Inklusif/Pluralis
-
Kebudayaan
o
Bahasa daerah dan
ungkapan-ungkapan/peribahasa lokal
o
Simpul kearifan lokal : pela, ain ni ain, kai
wai, duan-lolat (?);
o
Sistem pengorganisasian sosial : masohi, maren, dll
o
Nyanyian tua/tanah
o
Pantun dan tarian lokal
-
Masyarakat
o
Status masyarakat : rat-raja,
desa-negeri-ohoi, dll
o
Konsep antropologi/sosiologi :
Kelompok Woma, Teun, dll
PENUTUP
Demikian
sekelumit uraian tentang Misiologi, ilmu tentang perutusan atau Teologi Pekabaran Injil. Sajian ini kiranya memberkati semua pengabdian dan pelayanan kita
bagi kemuliaan TUHAN YESUS KRISTUS.
Pustaka :
Banawiratma, J. B
1990 Spiritualitas
Transformatif, Suatu pergumulan Ekumenis, Yogyakarta, Kanisius
2000 Hidup
Menggereja Kontekstual, Yogyakarta, Kanisius
Carson, DA & John D
Woodbride
2002 God and Culture/Allah dan Kebudayaan, Surabaya,
Momentum
de Kuiper,
Arie
1968 Missologia,
Jakarta, BPK
Kraemer, H
1938 The
Christian Message in a Non-Christian World, London, The EH Press
1961 World Culture and World Religion,
London, Luttgeworth Press
Newbigin, Lesslie
2006 Injil
Dalam Masyarakat Majemuk, Jakarta, BPK-GM
Woga, Edmund
2002 Dasar-Dasar Misiologi,
Jogjakarta, Kanisius
[1] Disampai dalam rangka upaya
membuat RENSTRA Jemaat GPM GATIK, tanggal 11 September 2011 di Gedung Gereja
Imanuel-Gatik.-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar